By: Felisha & Usawa
Pada
zaman dahulu di sebuah kota yang sangat terkenal, berdirilah sebuah istana yang
cukup megah. Istana itu bernama Istana Pelangi. Istana itu dipimpin oleh Raja
Robbet dan Ratu Jasmine. Mereka memiliki seorang putri yang bernama Putri
Klara. Ia mempunyai seekor kucing yang cantik bernama Catty.
Pada
suatu hari terdengar kabar bahwa 2 hari lagi di halaman Istana Konstantin akan
diadakan sayembara memasak kue. Pemenangnya akan mendapat mahkota emas dan diangkat
sebagai Putri Cake. Putri Klara yang mendengar hal tersebut sangat tertarik dan
berniat untuk mengikutinya. Karena memasak merupakan salah satu hobi yang
sangat ia senangi. Lalu tanpa pikir panjang, ia pun segera memberitahukan
niatnya dan meminta izin kepada ayahnya.
“Ayahanda, di Istana Konstantin akan diadakan
sayembara memasak kue, bolehkah saya mengikutinya?” kata Putri Klara.
“Boleh
saja, selama hal itu baik ayah tidak akan melarang,” kata raja.
“Terimakasih
ayah......,” kata putri sangat senang.
Akhirnya
hari yang ditunggu pun tiba, dengan dikawal beberapa prajurit Putri Klara
datang ke sayembara itu. Ternyata tidak sedikit putri dari berbagai penjuru
yang datang untuk mengikuti sayembara itu. Saat sayembara telah dimulai, Putri
Klara dengan semangat membuat adonan kue, mencetak dan menaruhnya dalam Oven.
Tak berapa lama kue stroberi yang dihias dengan indah setinggi 1 m telah jadi.
Lalu dengan hati yang berdebar-debar putri menantikan hasil penilaian dari para
juri.
Sebenarnya
tanpa sepengetahuan Putri Klara ada seorang putri yang bernama Putri Safira
menfitnah Putri Klara. Karena ia tahu kalau dari sekian banyak putri, Putri
Klaralah saingan terberatnya. Sebelum sayembara dimulai ia secara diam-diam
mengatakan kepada juri bahwa Putri Klara menggunakan bahan yang berbahaya dalam
kuenya. Mendengar hal tersebut, juri secara diam-diam mengamati bahan-bahan
yang dipakai Putri Klara. Mereka sempat akan menyatakan Putri Klara
didiskualifikasi. Tetapi, tiba-tiba seorang dayang dari Istana Konstantin mendekati
juri dan berbisik, bahwa sebenarnya Putri Safiralah yang menaruh bahan
berbahaya itu di meja Putri Klara. Karena dayang itu sudah dari awal mengamati
gerak-gerik Putri safira yang mencurigakan. Akhirnya juri tidak jadi
mendiskualifikasi Putri Klara dan hendak mempermalukan Putri Safira di depan
semua peserta.
Pada saat
pembacaan pemenangnya, juri memanggil nama Putri Safira dan dipersilahkan maju.
Dengan sangat senang ia pun segera maju dan melembai-lambaikan tangan dengan
sombongnya. Tapi, hal itu tak berlangsung lama setelah juri menyatakan bahwa
dia didiskualifikasi dari perlombaan. Mendengar hal itu, Putri Safira marah dan
tidak terima dengan apa yang dikatakan juri. Maka juri pun langsung bertanya,”
Apakah masih belum jelas alasan mengapa Anda didiskualifikasi? Jika belum akan
saya beritahukan bahwa Anda sebelum perlombaan telah......”
Dengan rasa
kesal, marah, dan malu ia pun langsung memotong pembicaraan juri.
”Sudahlah,
tidak perlu Anda katakan, saya mengaku bersalah...”, dengan kesal ia pergi
meninggalkan Istana Konstantin.
Peserta yang lain yang menyaksikan
hal tersebut merasa bingung dan heran, saling berbisik satu sama lain
sebenarnya apa yang membuat dia didiskualifikasi. Tetapi, suara dewan juru yang menggelegar
membuat suasana kembali tenang. Dan akhirnya juri memutuskan bahwa Putri
Klaralah yang berhak atas mahkota dan julukan Putri Cake. Dengan senang dan
kaget Putri Klara maju menerima mahkota dan menyandang sebagai Putri Cake. Ia
pulang dengan hati yang sangat senang. Ia tak sabar ingin memberitahukan hal
tersebut kepada ayah bundanya.
Tamat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar