Sabtu, 22 November 2014

Putri Aura dan Kalung Mutiara




By: Ferina & Usawa

            Pada zaman dahulu kala ada sebuah kerajaan laut yang kaya raya. Kerajaan itu sudah dikenal di berbagai pelosok negeri laut. Kerajaan itu dipimpin oleh seorang raja yang bernama Raja Loserin. Ia mempunyai seorang putri bernama Putri Aura. Ia adalah putri satu-satunya yang sangat disayangi oleh Raja Loserin. Oleh karena itu, ia ingin putrinya suatu hari nanti bisa mendapatkan calon suami yang baik dan berbudi luhur.
            Pada suatu hari, ketika Raja Loserin duduk termangu di kursi goyang kesayangannya ia teringat bahwa sebentar lagi putrinya akan ulang tahun. Dia menghitung-hitung usia putrinya. Ia terdiam sejenak lalu berkata,” Ehm, ternyata kini putriku sudah dewasa, sudah 21 tahun.”
Kemudian ia menemukan sebuah ide, saat perayaan ulang tahun Putri Aura nanti ia akan mengadakan sayembara untuk mencari calon menantu. Dengan sayembara itu ia berharap akan mendapatkan seorang pangeran yang baik untuk putrinya. Lalu beberapa hari sebelum ulang tahun putri, disebarkan undangan ke berbagai kerajaan. Di dalam undangan tersebut raja selain mengundang untuk pesta ulang tahun Putri Aura juga menuliskan bahwa Raja Loserin sedang mengadakan sayembara. Bagi yang berkenan mengikuti sayembara tersebut diharapkan membawa hadiah istimewa yang berupa kalung mutiara.
Tak berapa lama kemudian akhirnya tiba saat pesta ulang tahun putri. Banyak Pangeran yang datang dari pelosok negeri. Mereka sangat tampan-tampan dan gagah.
Putri yang memakai gaun dan duduk di samping ayahnya terlihat cantik dan anggun. Sesekali ia tersenyum melihat para tamu yang hadir. Lalu, ketika raja melihat tamu yang datang sudah banyak ia segera memulai acaranya. Acara yang pertama adalah pemotongan kue oleh Putri. Kemudian acara kedua adalah sayembara pemilihan Pangeran untuk Putri Aura. Satu persatu pangeran menyerahkan hadiah kepada putri. Putri yang menerimanya segera membukanya. Terlihat kilauan sinar dari mutiara. Setiap kali usai membuka hadiah ia bertanya,” Mutiara apa yang kau berikan padaku?”
Sudah beberapa orang pangeran yang ditanyainya. Tapi, jawabannya selalu sama yaitu mutiara terbaik dan termahal. Padahal bukan itu jawaban yang ia harapkan. Selain itu sikapnya saat berkata-kata juga terlalu dibuat-buat. Sesuai dengan kata ayahnya yang mengatakan bahwa jangan hanya melihat dari mutiara yang diberikan tapi perhatikan apa yang dikatakan. Kita dapat menilai sifat seseorang itu dari kata-kata dan bagaimana ia bersikap.
 Akhirnya tiba  giliran seorang pangeran dari negeri bulan. Seperti pangeran yang lain ia memberikan hadiah kalung mutiara kepada Putri. Sikapnya sangat berbeda dengan pangeran yang lain dan tidak berlebihan. Jawaban dari pertanyaan putri juga sangat berkesan dalam hati putri. Pangeran Bulan mengatakan bahwa kalung mutiara itu terbuat dari mutiara yang di selimuti dengan kebaikan cahaya bulan. Ia berkata,” Saya berharap dengan kalung ini, kebaikan putri akan selalu bertambah sinarnya.”
Putri yang mendengarnya tertegun sejenak. Lalu, ia berbisik kepada raja. Tak berapa lama kemudian raja mengumumkan bahwa ia memilih Pangeran bulan sebagai menantunya. Pangeran Bulan yang mendengar hal itu sangat senang.
hua009.JPGAkhirnya beberapa bulan kemudian Putri Aura dan Pangeran Bulan menikah dengan pesta yang sangat meriah. Kalung mutira yang diberikan oleh Pangeran Bulan dipakai oleh Putri saat pernikahannya. Akhirnya mereka hidup bahagia. Raja Loserin yang melihat kebahagiaan putrinya juga ikut bahagia.



The End

Tidak ada komentar:

Posting Komentar