By: Ferina & Usawa
Pada zaman dahulu kala
ada sebuah kerajaan laut yang kaya raya. Kerajaan itu sudah dikenal di berbagai
pelosok negeri laut. Kerajaan itu dipimpin oleh seorang raja yang bernama Raja
Loserin. Ia mempunyai seorang putri bernama Putri Aura. Ia adalah putri satu-satunya
yang sangat disayangi oleh Raja Loserin. Oleh karena itu, ia ingin putrinya
suatu hari nanti bisa mendapatkan calon suami yang baik dan berbudi luhur.
Pada suatu hari,
ketika Raja Loserin duduk termangu di kursi goyang kesayangannya ia teringat
bahwa sebentar lagi putrinya akan ulang tahun. Dia menghitung-hitung usia
putrinya. Ia terdiam sejenak lalu berkata,” Ehm, ternyata kini putriku sudah
dewasa, sudah 21 tahun.”
Kemudian ia menemukan sebuah ide, saat perayaan
ulang tahun Putri Aura nanti ia akan mengadakan sayembara untuk mencari calon
menantu. Dengan sayembara itu ia berharap akan mendapatkan seorang pangeran
yang baik untuk putrinya. Lalu beberapa hari sebelum ulang tahun putri,
disebarkan undangan ke berbagai kerajaan. Di dalam undangan tersebut raja
selain mengundang untuk pesta ulang tahun Putri Aura juga menuliskan bahwa Raja
Loserin sedang mengadakan sayembara. Bagi yang berkenan mengikuti sayembara
tersebut diharapkan membawa hadiah istimewa yang berupa kalung mutiara.
Tak berapa lama kemudian akhirnya tiba saat
pesta ulang tahun putri. Banyak Pangeran yang datang dari pelosok negeri.
Mereka sangat tampan-tampan dan gagah.
Putri yang memakai gaun dan duduk di samping
ayahnya terlihat cantik dan anggun. Sesekali ia tersenyum melihat para tamu
yang hadir. Lalu, ketika raja melihat tamu yang datang sudah banyak ia segera
memulai acaranya. Acara yang pertama adalah pemotongan kue oleh Putri. Kemudian
acara kedua adalah sayembara pemilihan Pangeran untuk Putri Aura. Satu persatu
pangeran menyerahkan hadiah kepada putri. Putri yang menerimanya segera
membukanya. Terlihat kilauan sinar dari mutiara. Setiap kali usai membuka
hadiah ia bertanya,” Mutiara apa yang kau berikan padaku?”
Sudah beberapa orang pangeran yang ditanyainya.
Tapi, jawabannya selalu sama yaitu mutiara terbaik dan termahal. Padahal bukan
itu jawaban yang ia harapkan. Selain itu sikapnya saat berkata-kata juga
terlalu dibuat-buat. Sesuai dengan kata ayahnya yang mengatakan bahwa jangan
hanya melihat dari mutiara yang diberikan tapi perhatikan apa yang dikatakan.
Kita dapat menilai sifat seseorang itu dari kata-kata dan bagaimana ia
bersikap.
Akhirnya
tiba giliran seorang pangeran dari
negeri bulan. Seperti pangeran yang lain ia memberikan hadiah kalung mutiara
kepada Putri. Sikapnya sangat berbeda dengan pangeran yang lain dan tidak
berlebihan. Jawaban dari pertanyaan putri juga sangat berkesan dalam hati
putri. Pangeran Bulan mengatakan bahwa kalung mutiara itu terbuat dari mutiara
yang di selimuti dengan kebaikan cahaya bulan. Ia berkata,” Saya berharap
dengan kalung ini, kebaikan putri akan selalu bertambah sinarnya.”
Putri yang mendengarnya tertegun sejenak. Lalu,
ia berbisik kepada raja. Tak berapa lama kemudian raja mengumumkan bahwa ia
memilih Pangeran bulan sebagai menantunya. Pangeran Bulan yang mendengar hal
itu sangat senang.

The End
Tidak ada komentar:
Posting Komentar