By:
Felisha & Usawa
Pada zaman dahulu ada
sebuah negeri yang sangat kaya. Negeri itu mempunyai sebuah istana yang sangat
megah. Istana itu adalah istana mutiara. Hal itu dikarenakan istana tersebut
bertahtakan mutiara. Pemimpin negeri itu adalah Raja Alex dengan permaisurinya
Ratu Candra. Mereka mempunyai seorang anak perempuan yang sangat cerdik. Ia
bernama Putri Amelia. Banyak pangeran dari berbagai negeri yang hendak
meminangnya. Tapi, hampir semua pangeran yang meminangnya ditolaknya. Ia sangat
jeli sekali dalam menentukan pasangannya. Ia tak mau jika calon suaminya hanya
menginginkan hartanya saja.
Pada suatu hari ada
seorang pangeran dari negeri seberang yang hendak meminang Putri Candra. Ia
bernama Pangeran Bintang. Pangeran Bintang adalah pangeran yang tampan, gagah,
pemberani, dan baik hati. Tak tahu mengapa ketika Putri Amelia melihatnya ia
sudah jatuh hati. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan seperti saat ia menguji
pangeran yang sebelumnya dijawab oleh pangeran Bintang dengan tegas dan mantap.
Itulah yang meyakinkan Putri Amelia untuk menerima pinangannya. Raja Alex dan
Ratu Candra pun menyetujuinya.
Akhirnya berita
pernikahan Putri Amelia dan Pangeran Bintang tersebar ke seluruh pelosok
negeri. Semua rakyat pun menyambut berita itu dengan turut bahagia. Tetapi, ada
suatu masalah yaitu Raja dari negeri Timur ternyata tidak senang jika Putri
Amelia menikah dengan Pangeran Bintang. Ia bernama Raja Bonbon. Ia dendam
dengan Putri Amelia karena putri telah menolak pinangan putranya.
“Awas kau, Putri
A-Me-li-a..........aku akan membalas apa yang telah kau perbuat pada putraku,
aku tidak akan membiarkan hartamu jatuh ke tangan orang lain”, kata Raja Bonbon
marah.
Raja Bonbon menyusun
rencana agar Putri Amelia tidak menikah dengan Pangeran Bintang. Ia berusaha
agar Putri tetap menikah dengan putra Raja Bonbon.
Pada suatu hari ketika
Putri Amelia sedang di taman depan istana, ada seorang pengemis tua yang
meminta sedekah kepadanya. Tanpa curiga, Putri Amelia pun menyuruhnya untuk
masuk terlebih dahulu.
“Tunggulah sebentar,
saya akan mengambilkan sedekah untuk Anda”, kata Putri sambil bergegas masuk
istana.
Tak berapa lama
kemudian Putri telah membawa berbagai macam makanan dan beberapa pakaian.
Ketika Putri memberikan makanan dan barang-barang itu, pengemis itu malah menangis.
“Kenapa Anda
menangis”, tanya putri.
“Saya teringat anak
saya yang sedang sakit di gubuk. Ia sangat ingin sekali melihat wajah Putri
Amelia.....................Tapi, itu tidak mungkin, mana mungkin Putri secantik
Anda mau berkunjung ke gubuk reot kami..”, kata pengemis itu sambil menangis.
Putri Amelia
termenung, lalu berkata,” Aku akan datang ke rumahmu, tapi aku tidak bisa
lama....”
“Benarkah putri? Tapi,
pasti putri akan membawa pengawal........”, kata pengemis sambil menunduk agak
kecewa.
“Memang kenapa?” tanya
putri.
“Putraku sangat benci
dengan pengawal. Setiap kali melihat ada pengawal ia menjadi sedih. Karena
sebelum ia jatuh sakit, ia adalah seorang pengawal.....”, kata pengemis sambil
menangis.
“Oh, maafkan
aku......baiklah aku akan pergi dengan sembunyi-sembunyi. Lagipula hanya
sebentar....”, kata putri dengan sedikit ragu.
Lalu, dengan
sembunyi-sembunyi akhirnya Putri Amelia mengikuti pengemis tua itu pergi. Tak
disangka ketika di tengah hutan, banyak pengawal dari negeri Timur yang telah
menghadang. Ketika melihat hal itu, Putri agak merasa heran. Lalu akhirnya ia
segera sadar bahwa ia telah ditipu. Ia melihat ada gerak-gerik aneh dari
pengemis tua itu. Tanpa pikir panjang ia pun langsung melarikan diri.
Mengetahui hal tersebut, pengemis tua yang ternyata adalah Raja Bonbon segera
menyuruh para pengawalnya untuk mengejarnya.
Walaupun Putri Amelia
adalah seorang putri, larinya juga sangat cepat. Tetapi kecepatan putri masih
bisa dikejar oleh para pengawal Raja Bonbon. Karena putri sangat cerdik,
akhirnya ia bersembunyi di semak-semak dan menggunakan baju yang akan ia sedekahkan pada pengemis itu. Dengan cepat ia
berubah menyerupai laki-laki. Rambutnya yang panjang ia gunakan untuk membuat
benjolan di punggungnya dan memakai kain untuk menutup kepalanya. Lalu ia
berlagak seperti orang tua yang bungkuk yang berjalan tertatih-tatih. Tak
disangka pengawal-pengawal itu tak menghiraukannya dengan terus berlari
melewatinya.
Setelah dirasa tidak
ada pengawal lagi, ia bergegas untuk pulang ke istana. Sesampainya di istana ia
menceritakan semua kejadian tersebut. Ia merasa bersalah karena telah diam-diam
keluar istana. Raja hanya meminta Putri untuk lebih hati-hati. Walaupun Raja
Alex tahu Raja Bonbon telah membuat ulah pada putrinya, ia tidak ingin
memperpanjang masalah lagi. Ia hanya mengirimkan surat peringatan pada negeri
Timur. Jika sampai ia masih mengganggu keluarganya, maka ia tidak segan untuk
melawannya dan membeberkan semua kejahatannya ke seluruh negeri.
Beberapa hari
kemudian, akhirnya pernikahan Putri Amelia dan Raja Bintang di laksanakan
dengan pesta yang sangat meriah. Raja dari berbagai negeri datang kecuali Raja
Bonbon. Para rakyat pun bersuka cita atas pernikahan tersebut.
The End
Tidak ada komentar:
Posting Komentar