Sabtu, 22 November 2014

Amelia yang Cerdik




By: Felisha & Usawa

            Pada zaman dahulu ada sebuah negeri yang sangat kaya. Negeri itu mempunyai sebuah istana yang sangat megah. Istana itu adalah istana mutiara. Hal itu dikarenakan istana tersebut bertahtakan mutiara. Pemimpin negeri itu adalah Raja Alex dengan permaisurinya Ratu Candra. Mereka mempunyai seorang anak perempuan yang sangat cerdik. Ia bernama Putri Amelia. Banyak pangeran dari berbagai negeri yang hendak meminangnya. Tapi, hampir semua pangeran yang meminangnya ditolaknya. Ia sangat jeli sekali dalam menentukan pasangannya. Ia tak mau jika calon suaminya hanya menginginkan hartanya saja.
            Pada suatu hari ada seorang pangeran dari negeri seberang yang hendak meminang Putri Candra. Ia bernama Pangeran Bintang. Pangeran Bintang adalah pangeran yang tampan, gagah, pemberani, dan baik hati. Tak tahu mengapa ketika Putri Amelia melihatnya ia sudah jatuh hati. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan seperti saat ia menguji pangeran yang sebelumnya dijawab oleh pangeran Bintang dengan tegas dan mantap. Itulah yang meyakinkan Putri Amelia untuk menerima pinangannya. Raja Alex dan Ratu Candra pun menyetujuinya.
            Akhirnya berita pernikahan Putri Amelia dan Pangeran Bintang tersebar ke seluruh pelosok negeri. Semua rakyat pun menyambut berita itu dengan turut bahagia. Tetapi, ada suatu masalah yaitu Raja dari negeri Timur ternyata tidak senang jika Putri Amelia menikah dengan Pangeran Bintang. Ia bernama Raja Bonbon. Ia dendam dengan Putri Amelia karena putri telah menolak pinangan putranya.
            “Awas kau, Putri A-Me-li-a..........aku akan membalas apa yang telah kau perbuat pada putraku, aku tidak akan membiarkan hartamu jatuh ke tangan orang lain”, kata Raja Bonbon marah.
            Raja Bonbon menyusun rencana agar Putri Amelia tidak menikah dengan Pangeran Bintang. Ia berusaha agar Putri tetap menikah dengan putra Raja Bonbon.
            Pada suatu hari ketika Putri Amelia sedang di taman depan istana, ada seorang pengemis tua yang meminta sedekah kepadanya. Tanpa curiga, Putri Amelia pun menyuruhnya untuk masuk terlebih dahulu.
            “Tunggulah sebentar, saya akan mengambilkan sedekah untuk Anda”, kata Putri sambil bergegas masuk istana.
            Tak berapa lama kemudian Putri telah membawa berbagai macam makanan dan beberapa pakaian. Ketika Putri memberikan makanan dan barang-barang itu, pengemis itu malah menangis.
            “Kenapa Anda menangis”, tanya putri.
            “Saya teringat anak saya yang sedang sakit di gubuk. Ia sangat ingin sekali melihat wajah Putri Amelia.....................Tapi, itu tidak mungkin, mana mungkin Putri secantik Anda mau berkunjung ke gubuk reot kami..”, kata pengemis itu sambil menangis.
            Putri Amelia termenung, lalu berkata,” Aku akan datang ke rumahmu, tapi aku tidak bisa lama....”
            “Benarkah putri? Tapi, pasti putri akan membawa pengawal........”, kata pengemis sambil menunduk agak kecewa.
            “Memang kenapa?” tanya putri.
            “Putraku sangat benci dengan pengawal. Setiap kali melihat ada pengawal ia menjadi sedih. Karena sebelum ia jatuh sakit, ia adalah seorang pengawal.....”, kata pengemis sambil menangis.
            “Oh, maafkan aku......baiklah aku akan pergi dengan sembunyi-sembunyi. Lagipula hanya sebentar....”, kata putri dengan sedikit ragu.
            Lalu, dengan sembunyi-sembunyi akhirnya Putri Amelia mengikuti pengemis tua itu pergi. Tak disangka ketika di tengah hutan, banyak pengawal dari negeri Timur yang telah menghadang. Ketika melihat hal itu, Putri agak merasa heran. Lalu akhirnya ia segera sadar bahwa ia telah ditipu. Ia melihat ada gerak-gerik aneh dari pengemis tua itu. Tanpa pikir panjang ia pun langsung melarikan diri. Mengetahui hal tersebut, pengemis tua yang ternyata adalah Raja Bonbon segera menyuruh para pengawalnya untuk mengejarnya.
            Walaupun Putri Amelia adalah seorang putri, larinya juga sangat cepat. Tetapi kecepatan putri masih bisa dikejar oleh para pengawal Raja Bonbon. Karena putri sangat cerdik, akhirnya ia bersembunyi di semak-semak dan menggunakan baju yang akan ia  sedekahkan pada pengemis itu. Dengan cepat ia berubah menyerupai laki-laki. Rambutnya yang panjang ia gunakan untuk membuat benjolan di punggungnya dan memakai kain untuk menutup kepalanya. Lalu ia berlagak seperti orang tua yang bungkuk yang berjalan tertatih-tatih. Tak disangka pengawal-pengawal itu tak menghiraukannya dengan terus berlari melewatinya.
            Setelah dirasa tidak ada pengawal lagi, ia bergegas untuk pulang ke istana. Sesampainya di istana ia menceritakan semua kejadian tersebut. Ia merasa bersalah karena telah diam-diam keluar istana. Raja hanya meminta Putri untuk lebih hati-hati. Walaupun Raja Alex tahu Raja Bonbon telah membuat ulah pada putrinya, ia tidak ingin memperpanjang masalah lagi. Ia hanya mengirimkan surat peringatan pada negeri Timur. Jika sampai ia masih mengganggu keluarganya, maka ia tidak segan untuk melawannya dan membeberkan semua kejahatannya ke seluruh negeri.
            Beberapa hari kemudian, akhirnya pernikahan Putri Amelia dan Raja Bintang di laksanakan dengan pesta yang sangat meriah. Raja dari berbagai negeri datang kecuali Raja Bonbon. Para rakyat pun bersuka cita atas pernikahan tersebut.



The End
              
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar