Sabtu, 30 April 2011
Putri Zarra di Negeri Kertas
By: Usawa
Di sebuah kota kecil yang bernama kota Corodo, berdirilah sebuah istana yang cukup megah. Istana itu dipimpin oleh Raja Zeto dan Ratu Renata. Mereka mempunyai seorang putri bernama Putri Zarra. Ia sangat cantik, tapi sayang ia sangat malas. Ketika mendapat pendidikan di istana ia tidak pernah memperhatikan pengajarannya. Ia sangat enggan untuk belajar sehingga pengetahuannya kurang. Raja dan Ratu yang mengetahui hal tersebut merasa bingung. Tidak tahu harus bagaimana. Padahal sebentar lagi akan ada sayembara untuk pemilihan Istri untuk Pangeran dari negeri seberang. Ia bernama Pangeran Lefrand. Ia dikenal sebagai pangeran yang baik hati dan bijaksana. Raja Zeto berharap putrinya bisa menjadi istrinya, Karena ia ingin putri satu-satunya itu mendapatkan suami yang baik.
Pada suatu hari, Ratu Renata mempunyai sebuah ide. Ratu mendatangkan seorang ahli keterampilan tangan yang bernama Rupin. Rupin adalah seorang yang sangat piawai sekali dalam keterampilan tangan. Berbagai macam kerajinan bisa dibuatnya baik dari kayu, kain, kertas atau benda apapun.
Tak disangka Putri Zarra yang mengetahui hal tersebut merasa senang sekali, ternyata ia sangat tertarik belajar keterampilan. Sejak hari pertama belajar dengan Rupin ia sudah sangat antusias sekali. Mereka membuat kerajinan tangan dengan menggunakan kertas. Berbagai macam bentuk binatang, bunga, dan benda lainnya di pelajari oleh putri Zarra dengan baik. Ia sangat cepat sekali terampil dalam membuat kerajinan itu.
Pada suatu hari, ketika Rupin tidak bisa datang ke istana karena sakit, Putri Zarra terpaksa belajar keterampilan sendiri. Tanpa disadarinya ia membuat berbagai hewan, bunga, dan sebuah bentuk manusia. Ia terdiam sejenak ketika melihat hasil karyanya telah selesai dibuatnya. Lalu ia bergumam, “Ih, ternyata lucu sekali.......”
Tak berapa lama kemudian Putri merasa lelah dan ngantuk. Ia pun tertidur disamping kerajinan kertas yang dibuatnya.
Di dalam tidurnya ia bermimpi.
“Wah, aku sedang berada di mana ini? Sepertinya aku belum pernah kesini. Ayaaah! Ibuuuuu!” kata Putri.
“Apa yang sedang kau lakukan ,” tanya seseorang.
“Siapa kau?” dengan heran putri bertanya. Ia merasa aneh dengan bentuk tubuh yang sepertinya tidak asing baginya.
“Aku adalah pangeran di negeri ini,”kata orang itu.
“Negeri apa ini?” tanya putri.
“Negeri kertas,” jawabnya.
Mendengar hal itu putri teringat dengan origami yang dibuatnya. Ia baru paham sekarang. Ternyata ia berada di kehidupan kertas. Sambil ia mengikuti Pangeran kertas putri mengamati sekelilinggnya, ia melihat semua benda, hewan, dan tumbuhannya terbentuk dari kertas. Ketika ia datang ke istana negeri kertas itu, ia kagum. Walaupun dari kertas, tapi bentuknya sangat bagus sekali. Berbagai miniatur dan perabotnya juga terbuat dari kertas. Pokoknya semuanya adalah kertas.
“Wah, indah sekali......,”kata putri kagum.
Tiba-tiba ia mendengar suara.
“Putri...Putri.....bangun putri,” kata dayang istana
Ia terbangun dan sadar bahwa ia ternyata hanya bermimpi. Setelah mimpi itu, putri menjadi semakin rajin membuat origami. Rupin yang dikenal ahli, kini tidak bisa menandingi kepiawaian putri. Berbagai bentuk bisa ia buat.
Sayembara akan diadakan beberapa satu hari lagi. Tapi, Putri Zarra yang tahu akan hal itu merasa takut.
“Ayah, apakah aku bisa? Aku sangat bodoh dan malas mana ada pangeran yang mau denganku? Aku takut hanya akan mengecewakan ayah.......,” katanya dengan sedih.
“Tidak putriku, aku akan terima jika kau memang tidak berhasil. Tapi, ayah berharap kau tidak menyerah sebelum bertanding,” kata Raja Zeto.
Mendengar perkataan ayah ia menjadi semangat. Ia berjanji akan berusaha sebaik mungkin untuk ayahnya.
Akhirnya hari yang ditunggu pun tiba. Di Istana negeri seberang sudah dipenuhi putri dari berbagai penjuru. Mereka cantik-cantik. Seperti putri yang lain Putri Zarra duduk di kursi yang telah ditentukan. Satu persatu putri diuji oleh pangeran langsung. Setelah menunggu agak lama, akhirnya giliran Putri Zarra tiba. Ia masuk ke sebuah ruangan. Dengan tenang dan anggun ia berjalan. Terlihat disana hanya ada pangeran. Ketika melihat Putri Zarra, Pangeran langsung bertanya,”Siapa namamu?”
“Zarra,” Jawab Putri.
“Baik, aku ingin bertanya padamu. Kenapa kau mengikuti sayembara ini?” tanya pangeran.
“Aku ingin menjadi Istri pangeran,” jawabnya tegas.
“Lalu, apa yang bisa meyakinkan aku kalau kau pantas menjadi istriku?” tanya pangeran.
“Jujur saja pengeran aku tidak sepandai putri-putri yang lain, aku adalah orang yang malas. Aku hanya bisa membuat origami,” kata Putri.
Mendengar jawaban Putri Zarra, pangeran sedikit heran. Lalu bertanya,” Origami apa yang bisa kau buat?”
Mendengar pertanyaan itu, Putri Zarra langsung meminta kertas dan membuat origami. Dengan cepat dan terampil ia membuatnya.
Pangeran yang melihatnya, sangat kagum. Selain ia kagum dengan keterampilan Putri membuat origami, ia juga suka dengan kejujuran putri. Akhirnya, pangeran pun memutuskan untuk memilih putri Zarra sebagai istrinya dan menikah dengan pesta meriah. Putri Zarra dan Pangeran Lefrand hidup bahagia.
The end
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar